
FIRASAT
Kau kujejak dalam kehausan
menggamit impi firasat nyawa
pada bebaris mata saat kumenghilang
sedang asyik di lautan nan biru
kaukah yang aku lagukan?
Hadir lagi bersama mimpi
memadatkan ruang fikir dengan wajah
mewasiatkan kalimah tanpa suara
bagai deru bayu bawa petanda
hujan rahmat adalah kepunyaanku
Namun segala bertalikan mimpi
menggelapkan kamar yang tiada pintu
dan kuredah berdayakan kelemahan
cuba mencari ruang-ruang nyata
yang penuh cermin dan tinta
Berpayungkan rasa sesama
kita berpangkat makhluk kekuatan
lantas berupaya melangkah sendiri
menghitung tahun bernama akhir
mungkin adalah album khayalanku
Akhirnya peta dan alamat ini
kubukukan buat sekian lama
dan aku menjadi insan
yang selalu mementaskan
babak-babak di alam bisu.
No comments:
Post a Comment